Pages

Jumat, 10 Juni 2016

Bandung Smart City




Bandung Smart City
            Kota Bandung sangat serius  untuk menerapkan smart city. Dibawah pimpinan Ridwan Kamil Dengan membawa jargon Bandung Smart City,  Ridwan Kamil tengah mencoba untuk meningkatkan kesadaran serta dukungan dari berbagai pihak terkait pentingnya smart city."Penerapan system smart city bertujuan agar masyarakat bisa saling terhubung, sedangkan dalam pemerintah memiliki kemampuan untuk mengendalikan dan mengatur kehidupan warganya denga bantuan IT". Bandung Smart City merupakan rencana baru yang dilakukan oleh Pemerintah Kota Bandung. Cara dan upaya untuk  mewujudkan Bandung Smart City sementara dalam tahap proses. Untuk mewujudkan hal itu perlu membangun enam unsur dimensi dari Smart City yaitu:
1. Ekonomi Pintar (Smart Economi)
2. Lingkungan Pintar (Smart Environment)
3. Mobilitas Pintar (Smart Mobility)
4. Masyarakat Pintar (Smart People)
5. Kehidupan Pintar (Smart Living)
6. Pemerintah Pintar (Smart Governance)
Keenam unsur tersebut merupakan suatu cara untuk mewujudkan Bandung sebagai kota yang berbasis Smart City. Selain dari keenam unsur tersebut yang menjadi prioritas untuk membangun Bandung Smart City yaitu penyesuaian penerapan IT di Kota Bandung. Karena Smart City yang akan diterapkan di Kota Bandung menitikberatkan pada pemanfaatan teknologi masa kini untuk meningkatkan pelayanan pada masyarakat Kota Bandung. Ruang lingkup Smart City mencakup antara lain bidang transfortasi, kesehatan, pendidikan, energi, e-goverment, lalu lintas, e-paymen, dan lain-lain.Tahap awal untuk mewujudkan Bandung Smart City berfokus pada menyiapkan fondasi dan infrastuktur, melatih jajaran aparat yang lebih smart dan tech-oriented, serta memulai inisiatif open goverment.  Sejumlah langkah yang dilakukan oleh Ridwan Kamil untuk mewujudkan Smart City ini telah berjalan baik  diantaranya : 
  •  Bandung Comand Centre 
  • 10,000 FREE WIFI ACCESS POINT 
  • OPEN GOVERNMENT (CITY BUDGET ONLINE)
  •  OPEN COMMUNICATION (SOCIAL MEDIA)
  •   CITIZEN COMPLAINT ONLINE
  •  SIP BANDUNG JUARA (SISTEM INFORMASI PENILAIAN BANDUNG)
  •  SCHOOL ADMISSION ONLINE
  •  SMART HEALTHCARE SERVICE 
  • SMART DIGITAL CLASS IN 201
  •  BANDUNG CREATIVE AND SMARTHUB
  •  BANDUNG DIGITAL VALLEY (FOR STARTUP 
  •  BANDUNG DIGITAL PUBLIC PLACE (MOVIE PARK)SMART PARKING SYSTEM IN 2015
  •  BANDUNG SMART CARD IN 2016 , dll
Adapun program-program yang sudah berjalan untuk mewujudkan Bandung Smart City adalah : 

1.  Bandung Comand Centre
Bandung Command Center (BCC) yang berlokasi di area Balaikota Bandung, Jalan Wastu Kencana. Di sinilah pusat kendali Kota Bandung yang didukung dengan berbagai fasilitas seperti Global Positioning System (GPS) Tracking dan Closed Circuit Television (CCTV) yang dipasang di daerah rawan pelanggaran lalu lintas, kriminalitas dan bencana.Butuh 4.000 CCTV yang analitik. Bandung baru punya 100 dari empat ribu CCTV yang dibutuhkan.Selain CCTV, ada 50 GPS Tracking yang dipasang di mobil pemadam kebakaran, ambulans, bus sekolah, Trans Metro Bandung, dan mobil pengangkut sampah.Ide desain BCC datang dari Ridwan Kamil yang memang berprofesi sebagai arsitek. Ruangan oval itu terdiri dari dua lantai. Lantai atas merupakan ruang rapat para pengambil keputusan di Kota Bandung. Sambil memantau kondisi di lapangan melalui layar monitor, pimpinan Kota Bandung juga bisa mengakses data di BCC yang juga difungsikan sebagai bank data Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) Kota Bandung.Tujuan dari BCC ini adalah untuk meningkatkan pelayanan publik. Dengan adanya command center ini, kita menggunakan teknologi untuk mengetahui permasalahan dan informasi dengan lebih cepat, kemudian mengambil keputusan lebih cepat sehingga warga bisa terlayani dengan baik.Tahun ini ada command center di kecamatan. Tapi ruangannya kecil saja. Camat-camat bisa memantau di layar minimal 4-6 unit, kemudian mengkoneksinya ke CCTV yang ada di wilayahnya sehingga membuat keputusan jadi cepat. Inilah konsep desentralisasi dalam smart city.Nantinya masyarakat bisa mengakses layanan publik cukup melalui telepon selular tidak perlu datang ke tempat pengaduan masyarakat. Pihaknya menargetkan ada 150 aplikasi yang dibuat di tahun ini.“Kita targetkan tahun ini ada 150 aplikasi. Setengahnya untuk manajemen internal kita, setengahnya untuk masyarakat. Jadi masyarakat bisa mengaksesnya. Kalau mau ngelapor, pakai sistem lapor itu cukup nge-tweet, nanti ada mesin pembacanya.

2.  Pengadaan Wifi
  

 
2 juta WiFi di Indonesia pada 2015. Program itu diantaranya meliputi   pendidikan dan           publik area. 
Saat ini, pihaknya telah membangun 5.000 titik wifii yang tersebar di Kota Bandung. Setiap titik memiliki sekitar 3-4 wifii. Dan target tersebut di akhir 2015 ini dapat terealisasi. 

3. Perbaikan fasilitas internet bagi seluruh kantor dinas, perapihan kabel-kabel di kota Bandung, pembentukan Dewan Smart City sebagai penasihat pemerintah kota dalam membangun smart city, dan lain sebagainya 
  
4. Terdapat program populis yang bertujuan untuk mendapatkan dukungan dan partisipasi dari masyarakat seperti update harga pasar, pengawasan secara real time proyek-proyek pembangunan yang ada di kota, dan pengawasan titik-titik kemacetan yang langsung terhubung dengan Command Center. Aplikasi Harga Komoditas Pasar.

Sumber gambar: Diskominfo Bandung

 5.    Aplikasi mobile Panic Button
Sumber gambar: X-Igent.
Aplikasi ini bertujuan untuk memberi kan rasa aman bagi masyarakat di kota ini. Untuk meluncurkan aplikasi ini pemerintah kota Bandubg Bekerjasama dengan X-Igent.
Menurut saya, penerapan system Smart City di Kota Bandung sudah sewajarnya dilaksanakan meskipun untuk menjadikan Bandung sebagai Kota berlabel Smart City ini, memang perlu membutuhkan waktu dan biaya dalam pengembangannya. Kenapa perlu diterapkan, karena dengan menerapkan Smart City ini dapat menjadi solusi untuk menyelesaikan permasalahan dan sistem pelayanan publik pun menjadi lebih efisien dan efektif sehingga dapat memudahkan masyarakat untuk mendapatkan informasi dan agar Kota Bandung bisa menjadi kota yang dikenal di ASEAN bahkan Internasional sebagai kota berlabel Smart City dan bisa menjadi langkah awal bahwa Indonesia akan menjadi negara yang maju.
Untuk mewujudkan Bandung Smart City tidak mudah, Salah satu tantangan besar yang dihadapi adalah permasalahan terkait infrastruktur, koordinasi, dan sumber daya manusia.
Terkait infrastruktur, selain dari sisi pembangunannya, masih ada banyak masalah yang perlu dibenahi. Salah satu yang cukup penting adalah masalah kabel yang menjadi infrastruktur komunikasi utama masyarakat yang saat ini masih berantakan. Layanan internet bagi masyarakat juga belum merata dan optimal. Padahal, infrastruktur merupakan hal yang paling fundamental karena ketika infrastruktur sudah rapi, pembangunan yang ada “di atasnya” bisa dilakukan dengan cepat.Tantangan lainnya yang menjadi adalah koordinasi, diperlukan koordinasi yang baik sehingga setiap elemen yang berpartisipasi dan berkolaborasi di dalam pembangunan Bandung Smart City bisa memberikan kontribusi yang maksimal. Tantangan selanjutnya adalah masalah sumber daya manusia, penggunaan teknologi informasi bagi generasi saat ini bisa dibilang sangatlah mudah dilakukan. Ini tentu menjadi tantangan tersendiri untuk menyiapkan tidak hanya pegawai di pemerintah, tapi juga masyarakat di kota Bandung untuk bisa memahami konsep smart city dan memanfaatkan sistem yang ada.Adapun dampak positif dengan diterapkannya Bandung Smart City menurut saya adalah dapat meningkatkan pelayanan publik, meningkatkan daya saing ekonomi dan membangun masyarakat yang madani, menyelesaikan permasalahan di masyarakat seperti permasalahan kemacetan, fasilitas umum yang rusak, penumpukan sampah, mengetahui kondisi tanah yang layak dijadikan lahan pertanian atau lahan mendirikan bangunan, menciptakan pemerintahan yang lebih baik, dalam menampung dan mendengarkan saran dari masyarakat lebih efektif dan efisien, dan masyarakat dapat merasakan secara langsung fasilitas yang disediakan yaitu masyarakat dapat mengakses internet dengan bebas dengan adanya fasilitas wifi.
Selain dampak positif terdapat juga dampak negatif dengan diterapkannya Bandung Smart City ini yaitu masyarakat menjadi ketergantungan terhadap teknologi ini secara otomatis dapat mengakibatkan masyarakat selalu berkeinginan segala sesuatu itu instan dan mudah karena mereka sudah terbiasa dengan sesuatu yang mudah yang seperti yang  diterapkan oleh Bandung Smart City , Bangunan-bangunan tua yang ada banyak di rombak mengikuti gaya modern sesuai syarat terbentuknya Smart City dimana fungsi dan bentuknya berubah sehingga secara otomatis mengakibatkan nilai sejarah dan kebudayaan dari bangunan-bangunan tua itu akan hilang.

Referensi :




Tidak ada komentar:

Posting Komentar